I. Pendahuluan.
Salah satu teknologi telekomunikasi yang sangat
diminati dan mulai banyak digunakan adalah teknologi wireless atau yang
dikenal dengan teknologi nirkabel. Teknologi nirkabel memang memiliki
beberapa keunggulan diantara adalah simpel dan praktis, untuk
memanfaatkan teknologi ini orang tidak harus repot-repot menarik kabel
jaringan supaya komputer kita bisa menikmati fasilitas internet,
sehingga kesemerawutan karena banyaknya jalur kabel yang biasanya
terjadi dan menyebabkan pemandangan menjadi kurang enak dilihat dapat
diminimalkan. Teknologi nirkabel yang saat ini digandrungi dan mulai
banyak diaplikasikan dibanyak tempat umum seperti: Mall, bandara,
hotel-hotel, café-café, kampus, perkantoran, taman-taman umum bahkan
perumahan warga (RT/RW net) adalah teknologi WiFi.
Teknologi WiFi
(Wireless Fidelity) merupakan istilah yang diberikan untuk sistem
wireless LAN yang menggunakan standar 802.11 yang ada saat ini. Istilah
WiFi diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang
bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat
wireless LAN. Sedangkan istilah atau kode 802.11 adalah nomor
standardisasi dari sistem wireless LAN yang ada saat ini. Dalam
standardisasi ini diatur apa dan bagaimana wireless LAN itu bekerja.
Mulai dari teknik modulasi sinyalnya, range-nya, sampai jenis antenna
yang cocok digunakan. Masing-masing standar memiliki spesifikasi teknis
standar yang berbeda-beda. Dengan demikian cara kerja, perangkat
pendukung, dan performa yang dihasilkan dari setiap standar tersebut
juga berbeda-beda satu sama lain.
Secara lebih spesifik standar
WiFi 802.11 terdiri dari tiga klasifikasi standar yaitu standar 802.11
a/b/g. Masing-masing standar tersebut memiliki sifat dan karakteristik
yang berbeda. Standar 802.11b dan g bekerja menggunakan frekuensi 2,4
GHz. Frekuensi 2,4 GHz merupakan range frekuensi yang termasuk dalam
kategori pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific, and Medical). Pita
frekuensi ISM ini memang dialokasikan oleh badan standardisasi dan
regulasi untuk digunakan sebebas-bebasnya tanpa perlu diberi sistem
perizinan (unlicenses). Oleh sebab itu, banyak sekali produk elektronik
yang menggunakan pita frekuensi ini termasuk juga jaringan wireless.
Perangkat lain yang menggunakan frekuensi jenis ini juga cukup banyak,
seperti microwave, oven, cordless phone, wireless mic, dan banyak lagi
perangkat lainnya. Sedangkan standar 802.11a menggunakan frekuensi 5
GHz. Pita frekuensi yang digunakan untuk standar ini tergolong dalam
kategori UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Sama
seperti pita frekuensi standar 802.11b/g, frekuensi ini juga tidak
memerlukan perizinan untuk menggunakannya. Perbedaan yang paling
mendasar dari kedua jenis frekuensi ini hanyalah sudah umum atau
belumnya penggunaan frekuensi ini di masyarakat. Saat ini, frekuensi
UNII 5 GHz masih jarang digunakan sehingga masalah-masalah seperti
interferensi sangat jarang terjadi di sini. Standar 802.11b mampu
menyalurkan 11 megabit per detik (mbps) dan 54 mbps untuk standar
802.11a dan untuk jarak yang lebih jauh digunakan standar 802.11g.
Jaringan
komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer-komputer yang saling
dihubungkan atau saling berhubungan dengan menggunakan sebuah media baik
dengan kabel maupun tanpa kabel (nirkabel/wireless) sehingga dapat
melakukan pemakaian data dan sumber daya secara bersama-sama. Dalam
jaringan komputer sederhana dengan media kabel kita mengenal istilah
work group atau peer to peer. Dalam Jaringan wireless LAN kita mengenal
istilah SSID. SSID merupakan singkatan dari Service Set Identifier.
Sebuah SSID mempunyai fungsi untuk menamai sebuah jaringan wireless yang
dipancarkan dari sebuah Access Point (AP). Sistem penamaan SSID dapat
diberikan maksimal sebesar 32 karakter. Access Point (AP) memiliki peran
yang hampir sama dengan hub atau switch pada jaringan komputer dengan
media kabel, di mana dalam jaringan nirkabel AP bertugas untuk
menyebarluaskan gelombang radio standar 2,4 GHz agar dapat dijadikan
oleh setiap klien atau peripheral komputer yang ada dalam daerah
jangkauannya agar dapat saling berkomunikasi. AP akan menjadi gerbang
bagi jaringan nirkabel untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar
maupun dengan sesama perangkat nirkabel di dalamnya.
II. Mengamankan Jaringan WiFi Anda.
Pada
Jaringan nirkabel keamanan menjadi sesuatu yang melekat erat pada
pengaturan atau setting jaringan tersebut, hal ini salah satunya
dikarenakan metode yang digunakan untuk dapat berkomunikasi satu
peralatan dengan peralatan yang lainnya menggunakan metode broadcast.
Sehingga menjadi suatu hal yang sangat penting buat Anda yang
menggunakan model jaringan nirkabel ini terutama dengan teknologi WiFi
untuk mengetahui beberapa model pengamanan yang biasanya disediakan oleh
perangkat Access Point (AP) untuk mengamankan jaringan WiFi Anda.
Masalah keamanan pada jaringan komputer pada prinsipnya tidak terlepas
dari 2 hal mendasar yaitu konsep autentifikasi (access control) dan
enkripsi (data protection).
II.1. WEP (Wired Equivalent Privacy).
Teknik
pengaman jaringan wireless ini adalah standar keamanan pada 802.11.
Teknik ini akan membuat jaringan nirkabel, akan mempunyai keamanan yang
hampir sama dengan apa yang ada dalam jaringan kabel. WEP menggunakan
sistem enkripsi untuk memproteksi pengguna wireless LAN dalam level yang
paling dasar. WEP memungkinkan administrator jaringan wireless membuat
encription key yang akan digunakan untuk mengenkripsi data sebelum data
dikirim. Encryption key ini biasanya dibuat dari 64 bit key awal dan
dipadukan dengan algoritma enkripsi RC4.
Pada prinsipnya terdapat
dua level enkripsi WEP, 64 bit dan 128 bit. Semakin tinggi bit
enkripsi, semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi menurun.
Untuk menggunakan WEP, kita harus memilih bit enkripsi yang diinginkan,
dan masukkan passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal. WEP
menggunakan urutan nilai heksadesimal yang berasal dari enkripsi sebuah
passphrase.
Ketika fasilitas WEP diaktifkan, maka semua perangkat
wireless yang ada di jaringan harus dikonfigurasi dengan menggunakan
key yang sama. Hak akses dari seseorang atau sebuah perangkat akan
ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
II.2. WPA (Wi-Fi Protected Access)
WPA
merupakan teknik mengamankan jaringan wireless LAN yang menggunakan
teknik enkripsi yang lebih baik dan tambahan pengaman berupa
autentifikasi dari penggunanya. Ada dua model enkripsi pada jenis ini,
yaitu TKIP dan AES. TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) menggunakan
metode enkripsi yang lebih aman dan juga menggunakan MIC (Message
Integrity Code) untuk melindungi jaringan dari serangan. Sedangkan AES
(Advanced Encryption System) menggunakan enkripsi 128 bit blok data
secara simetris.
II.3. MAC (Medium Access Control) Address Filtering.
Sistem
pengamanan wireless LAN yang lainnya adalah dengan menggunakan MAC
address filter yang akan menyeleksi akses berdasarkan MAC Address dari
user. Biasanya terdapat dua metode dari wireless MAC Filter yaitu:
Prevent yang berfungsi untuk memblokir akses dari daftar MAC Address,
dan Permit Only yang hanya memperbolehkan akses dari data yang ada pada
daftar MAC Address. Dengan pengamanan model MAC Address filtering ini
kita harus mendaftarkan terlebih dahulu MAC Address dari setiap komputer
yang ada dalam jaringan tersebut dalam suatu daftar MAC Address, agar
dapat dikenali dan berkomunikasi menggunakan fasilitas tersebut.
III. Penutup.
Demikianlah
sekilas tentang metode, istilah dan penjelasan singkat dari jaringan
komputer dengan wireless LAN terutama tentang mengamankan jaringan
Wi-Fi, semoga bermanfaat. Tak ada gading yang tak retak. Ini semua masih
sangat jauh dari sempurna, masih terus harus belajar.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar